Jumat, 25 Maret 2011

Rukun dan Syarat di Terimanya Ibadah

3. Rukun Ibadah
Rukun artinya tiang atau pokok, dan ibadah itu berlandaskan pada tiga pokok, yaitu
1. Mahabbah (cinta)
Cinta adalah salah satu pondasi agama. Cinta juga menjadi bukti kedekatan seorang hamba dengan Rabbnya. Cinta adalah ni’mat yang Allah berikan kepada hambaNya yang dikehendakiNya.
            Namun demikian, cinta kepada Allah tak cukup hanya terucap di bibir saja, cinta kepada Allah haruslah dibuktikan dengan amal nyata yaitu mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Dan ketaatan itu haruslah berlandaskan cinta yang tulus. 
2. Ar-Roja’ (berharap)
Sifat Roja’ (berharap) akan muncul seiring ada dan kuatnya cinta kepada Allah. Hamba yang mencintai Rabbnya akan berharap cintanya dibalas oleh Allah, jika ia beramal ia berharap amalnya di terima, dan jika ia berbuat ma’siyat dan dosa ia juga berharap Allah akan mengampuni dosanya dan memaafkan kesalahannya.  
3. Khauf (takut)
Sebagaimana cinta yang dalam dapat menimbulkan Roja’ (harapan), maka cinta itupun akan menimbulkan sifat Khauf (takut), yaitu takut jika cintanya kepada Allah tak terbalas, takut amalnya tak di terima dan takut Allah akan marah dan murka kepadanya,
Rasa khauf(takut) akan menimbulkan sifat mawas diri, berhati-hati dan bersungguh-sungguh dalam beramal.
Tiga pondasi ini yaitu Hubb (cinta), Roja’ (berharap) dan Khauf (takut), haruslah dimiliki saat beribadah kepada Allah, karena jika beribadah hanya berlandaskan Hubb saja, maka ia akan menjadi ZINDHIQ (Istilah untuk setiap munafiq, orang sesat dan pendurhaka). Dan orang yang beribadah hanya dengan roja’ saja, maka ia akan menjadi MURJI’ (orang murji’ah yaitu aliran sesat yang menyatakan bahwa amal bukan bagian dari iman, karena iman hanya dalam hari). Dan orang yang beribadah hanya berdasar Khauf 9takut) saja, maka ia akan menjadi HARURI’ (yaitu orang dari aliran Khawarij, aliran sesat yang menyatakan bahwa orang mu’min yang berdosa adalah kafir.
4. Syarat di Terimanya Ibadah
            Agar ibadah yang kita lakukan di terima dan menjadi amal shalih, maka ibadah itu harus memenuhi syarat-syarat berikut. :
Jika Ibadah yang dilakukan adalah ibadah Mahdhoh, maka syarat diterimanya ada 3, yaitu :
1. Niatnya ikhlas hanya karena Allah (Q.S. 98: 5)
2. Ibadah itu disyari’atkan (103:3)
3. Di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dan jika ibadah yang dikerjakan adalah ibadah ghoiru mahdhoh, maka syarat di teimanya ada 2, yaitu :
1. Ibadah itu disyari’atkan (103:3)
2. Niatnya ikhlas
3Amalnya termasuk amal shalih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar